Thursday, 28 November 2013

Fajar Hari Jumat, Komet Terang ISON Berpotensi Terlihat

Komet ISON berpeluang tampak terang dari wilayah Indonesia pada fajar hari Jumat (29/11/2013). Syaratnya, komet bertahan dari Matahari dan langit fajar cerah.

"Kalau ISON bertahan, maka akan tampak sebagai bintang berekor di ufuk timur menjelang Matahari terbit. Kepala komet akan tampak seperti bintang terang yang diikuti oleh ekor yang menjauhi Matahari," ungkap Thomas Djamaluddin, peneliti astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).

Pengamat komet ISON dari Observatorium Bosscha, Muhammad Yusuf, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (27/11/2013), mengatakan, "ISON mungkin akan tampak dengan magnitudo -6."

Dengan magnitudo tersebut, ISON kemungkinan akan tampak lebih terang dari Planet Venus. Sebelumnya, menurut astronom amatir Ma'rufin Sudibyo, Planet Venus biasa tampak dengan magnitudo -4.

Thomas mengatakan, "Kalau terang, ISON akan tampak dengan mata telanjang bila cuaca cerah."

Namun, menurut Yusuf, pengamatan dengan mata telanjang akan sulit dilakukan. "Lebih baik menggunakan alat bantu jika akan mengamati."

Yusuf mengatakan, bila ISON bertahan sekalipun, waktu pengamatannya akan sangat singkat, hanya pada saat fajar. Setelahnya, komet tidak bisa teramati karena kilau cahaya Matahari.

Namun, Ma'rufin menuturkan, "Kalau ISON bertahan, maka sepanjang hari Jumat itu (dari saat Matahari terbit hingga terbenam) komet ini bakal terlihat tanpa dibantu alat apa pun, dengan dua catatan, cuaca cerah dan arah pandang ke cakram Matahari diblokir total."

Pengamatan langsung ke arah Matahari harus dilakukan dengan hati-hati. Bila tidak, bisa mengakibatkan kerusakan mata.

Penampakan ISON pada fajar hari Jumat ini masih merupakan potensi, sangat tergantung pada nasib komet ISON dan cuaca. Bila ISON berakhir tragis, meledak ketika sampai di jarak hanya 1,2 km dari Matahari, maka pertunjukan pada fajar hari Jumat gagal. Demikian pula bila cuaca ternyata berawan atau bahkan hujan.

Sejauh ini, astronom masih sulit memprediksi nasib ISON. Komet biasanya akan meledak ketika dekat dengan Matahari bila diameternya kurang dari 2 km. Diameter komet ISON saat ini 2 km.

Sementara untuk faktor cuaca, berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca cenderung berawan hingga hujan ringan.

Thomas menuturkan, bagi astronom profesional, komet ISON sangat penting. "Karena komet adalah sisa pembentukan tata surya, maka unsur-unsur yang terkandung di dalamnya akan menguak lebih jelas komposisi bahan pembentuk tata surya. Komet ISON yang diprakirakan baru keluar dari 'sarang komet' diharapkan akan mengungkap unsur-unsur baru yang belum pernah teridentifikasi dari komet-komet lainnya."

Komet ISON ditemukan pada Vitali Nevski dan Artyom Novichonok dari Rusia pada 21 September 2012. Komet ini berasal dari wilayah yang disebut Awan Oort, sebuah "sarang komet" di mana ribuan komet terdapat.



Sumber : KOMPAS.COM

Tuesday, 5 November 2013

Pengumuman Hasil Penilaian Dewan pengamat Festival Reyog Nasional XX tahun 2013 " 10 Penampilan Grup REYOG Terbaik "



YAYASAN REYOG PONOROGO INDONESIA
Jln. Pramuka 19A Ponorogo, Indonesia. Telp/Fax (0352) 485440
Email: reyogindonesia@mail.com


BERITA ACARA HASIL PENILAIAN
DEWAN PENGAMAT FESTIVAL REYOG NASIONAL XX
DALAM RANGKA PERAYAAN GREBEG SURO TAHUN 2013

Dewan Pengamat Festival Reyog Nasional XX pada Perayaan Grebeg Suro Tahun 2013, setelah mengadakan Pengamatan  dan  Penilaian   dalam Penyelenggaraan   Festival  Reyog  Nasional  XX Tahun 2013 mulai tanggal 30 Oktober sampai dengan 3 Nopember 2013, di Panggung  Utama  Aloon – Aloon Ponorogo, dengan didasari Buku Panduan sebagai Kriteria Pengamatan dan Penilaian serta Nilai–nilai Profesional dan Obyektivitas, maka Dewan Pengamat memutuskan dan menetapkan Peserta Festival Reyog Nasional XX Tahun 2013 yang memperoleh Penghargaan sebagaimana tertuang pada lampiran berita acara ini.

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sesungguh–sungguhnya dan bersifat mengikat serta tidak dapat diganggu gugat. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan bimbingan dan petunjukNya. Amin.

Ponorogo, 4 Nopember 2013
DEWAN PENGAMAT FESTIVAL REYOG NASIONAL XX
KABUPATEN PONOROGO

Ketua Merangkap Anggota:
  • Prof. Dr. SRI HASTANTO, S.Kar., MHum
 Anggota:
  • ELLY D LUTHAN
  • SHODIQ PRISTIWANTO, SSn

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------Dunia Informasi | 10 Penampilan Grup REYOG Terbaik----------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

LAMPIRAN : I ( SATU )
BERITA ACARA DEWAN PENGAMAT
FESTIVAL REYOG NASIONAL XX
TANGGAL 4 NOPEMBER 2013

PENERIMA PIALA BERGILIR PRESIDEN  REPUBLIK INDONESIA
FESTIVAL REYOG NASIONAL XX

Kategori: Piala Bergilir “ PRESIDEN RI  “
Nomor Penampilan: 35
Nama Group Reyog Dan Alamat: 
SINGO MANGGOLO – KABUPATEN WONOGIRI

Ponorogo, 4 Nopember 2013
DEWAN PENGAMAT FESTIVAL REYOG NASIONAL XX
KABUPATEN PONOROGO

Ketua Merangkap Anggota:
  • Prof. Dr. SRI HASTANTO, S.Kar., MHum
 Anggota:
  • ELLY D LUTHAN
  • SHODIQ PRISTIWANTO, SSn

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------Dunia Informasi | 10 Penampilan Grup REYOG Terbaik----------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

LAMPIRAN : II ( DUA )
BERITA ACARA DEWAN PENGAMAT
FESTIVAL REYOG NASIONAL XX
TANGGAL 4 NOPEMBER 2013

10 (SEPULUH ) GROUP REYOG UNGGULAN TERBAIK
FESTIVAL  REYOG  NASIONAL XIX TAHUN 2013

01) Kategori Piala: RANKING I
      Nomor Penampilan: 35
      Nama Group Reyog dan Alamat:
      SINGO MANGGOLO – KABUPATEN WONOGIRI

02) Kategori Piala: RANKING II
      Nomor Penampilan: 37
      Nama Group Reyog dan Alamat:
      GAJAH MANGGOLO – SMAN 1 PONOROGO

03) Kategori Piala: RANKING III
      Nomor Penampilan: 20
      Nama Group Reyog dan Alamat:
      TARUNO SURYO – SMA MUHAMMADIYAH 1 PONOROGO

04) Kategori Piala: RANKING IV
      Nomor Penampilan: 38
      Nama Group Reyog dan Alamat:
      BANTARANGIN – DKI JAKARTA

05) Kategori Piala: RANKING V
      Nomor Penampilan: 39
      Nama Group Reyog Dan Alamat:
      PURBAYA – KOTA SURABAYA

06) Kategori Piala: RANKING VI
      Nomor Penampilan: 30
      Nama Group Reyog dan Alamat:
      SINGO MANGKU JOYO – PLN JAWA TIMUR

07) Kategori Piala: RANKING VII
      Nomor Penampilan: 29
      Nama Group Reyog dan Alamat:
      REYOG BRAWIJAYA – UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

08) Kategori Piala: RANKING VIII
      Nomor Penampilan: 21
      Nama Group Reyog dan Alamat:
      HIPERJS-1 SINGO YUDHO BUDOYO – KOTA SURABAYA

09) Kategori Piala: RANKING IX
      Nomor Penampilan: 13
      Nama Group Reyog dan Alamat:
      SOLAH WETAN – EXS PB. ARJOWINANGUN

10) Kategori Piala: RANKING X
      Nomor Penampilan: 06
      Nama Group Reyog dan Alamat:
      KRIDHO TARUNO – SMAN 2 PONOROGO

Ponorogo, 4 Nopember 2013
DEWAN PENGAMAT FESTIVAL REYOG NASIONAL XX
KABUPATEN PONOROGO

Ketua Merangkap Anggota:
  • Prof. Dr. SRI HASTANTO, S.Kar., MHum
 Anggota:
  • ELLY D LUTHAN
  • SHODIQ PRISTIWANTO, SSn

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------Dunia Informasi | 10 Penampilan Grup REYOG Terbaik----------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

LAMPIRAN : III ( TIGA )
BERITA ACARA DEWAN PENGAMAT
FESTIVAL REYOG NASIONAL XX
TANGGAL 4 NOPEMBER 2013

Penghargaan atas dedikasi dan pengabdian untuk pengembangan dan pelestarian kesenian Reyog Ponorogo pada Festival  Reyog Nasional XX – tahun 2013 Diberikan kepada :

  1. Pawargo Jogyakarta
  2. Pemerintah Kabupaten Lumajang
  3. Pemerintah Kabupaten Lamandau
  4. Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat
  5. Direksi PT. Petro Kimia Gresik
  6. Direksi PT. Bukit Asam  Tanjung Enim
  7. Pemerintah Kota Metro Lampung
  8. Rektor Universitas Muhammadiyah Ponorogo
  9. SMK PGRI 2 Ponorogo
  10. Exs Pembantu Bupati  Pulung

Ponorogo, 4 Nopember 2013
DEWAN PENGAMAT FESTIVAL REYOG NASIONAL XX
KABUPATEN PONOROGO

Ketua Merangkap Anggota:
  • Prof. Dr. SRI HASTANTO, S.Kar., MHum
 Anggota:
  • ELLY D LUTHAN
  • SHODIQ PRISTIWANTO, SSn
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------Dunia Informasi | 10 Penampilan Grup REYOG Terbaik----------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sumber : Reyog Indonesia

Friday, 1 November 2013

KONTROFERSI "REYOG vs REOG"

          Perbedaan kata "REOG" dan "REYOG" terkadang bagi orang yang berfikir njlimet atau yang baru mengenal runtutan sejarah polemik dua kata tersebut membuat rancu atau membingungkan, namun bagi orang awam dua kata tersebut sama saja. Dua kata yang sama - sama mengacu ke sebuah kesenian tradisional Ponorogo, yaitu kesenian yang setiap tahun diadakan Festival Reog. Dalam penulisan ini, ijinkan penulis menggunakan kata "REOG" sebagai tulisan. Bukan berarti penulis tidak mau menggunakan kata "REYOG", namun sudah terbiasa saja menggunakan istilah ini.

          Polemik ini mulai muncul ketika Bupati Ponorogo waktu itu ( Markum Singodimedjo ) mengeluarkan slogan kota Ponorogo dengan jargon kota REOG : 


R - Resik,
E - Endah,
O - Omber,
G - Girang Gumirang
yang artinya kurang lebih Ponorogo kota yang bersih, indah, serba diberi kelebihan sehingga masyarakatnya gembira dan sejahtera. Selain itu, Bupati juga menyebut kesenian Reog dengan ejaan R-E-O-G, bukan R-E-Y-O-G. Ejaan inilah yang kemudian menimbulkan beberapa persepsi tentang ejaan kesenian asli Ponorogo itu.

         Almarhum Mbah Kasni Gunopati ( Mbah Kamituwo Kucing /sesepuh Warok Ponorogo) berpendapat bahwa kata yang benar adalah REYOG , karena kata reyog merupakan singkatan dari tembang Pocung dan mempunyai makna yang dalam tentang kehidupan. Mbah Wo mengungkapkan,tembang Pocung itu sebagai berikut :

R asa Kidung 
I ngwang Sukma Adiluhung 
Y ang Widhi 
O lah Kridaning Gusti 
G elar Gulung Kersaning Kang Maha Kuasa 

          Penuturan Mbah Wo tentang arti kata Reyog ini masuk akal dan rasional dilihat dari sudut pandang filosofi kesenian reog yang menjadi ikon kota Ponorogo.

          Entah atas nama Misi Pembangunan atau alasan lain, yang jelas Bupati menggunakan kata Reog ketika menyebut kesenian asli Ponorogo, hal ini dapat dilihat dari buku The Smilling Reog Land karangan Dr. Markum Singodimedjo dan buku ini dibuat ketika mendapat penghargaan Doktor HC dari salah satu Universitas di Singapura. Tulisan - tulisan jurnal penelitian yang menggunakan kata Reog dan sudah melalui kajian dan prosedur ilmiah antara lain :
          Jurnal yang ditulis Ian Douglas Wilson, Reog Ponorogo Spirituality, Sexuality and Power in Javanese Performance Tradition ; Herman Joseph Wibowo, Drama Tradisional Reog - Suatu Kajian sistem Pengetahun dan Religi (Jarahnitra - UGM); Jotsco Petcovic, East Java Reog Project; Ensiklopedi Seni Musik dan Seni Daerah Jawa Timur ; Kamus Besar Bahasa Indnesia ; Dede Oetomo, Gender and Oriented in Indonesia. 
          Adapun beberapa literatur yang menggunakan kata Reyog antara lain:
Hartono, Reyog Ponorogo ; Margareth J. katomi, Performance, Music and Meaning Reyog Ponorogo ; Soedjono Hardjo Martono, Rejog, Warok dan Gemblak - Tritunggal jang yang tak dapat dipisah - pisahkan. 
          Terlepas dari polemik perbedaan dua kata Reog - Reyog dan literatur, sebagai penggembira dan penikmat seni tari tradisional, sekiranya kita bisa membuat suatu analisa yang mendalam tentang perbedaan dua kata tersebut. Yang menjadi pertimbangan apakah penting dua kata yang tujuan dan makna harfiahnya sama harus dipolemikkan, sementara esensinya semakin kabur perkembangannya? Sekiranya polemik penggunaan penyebutan Reog dan Reyog ini, tidaklah terlalu penting namun esensinya yaitu kesenian Reog itu sendiri yang lebih penting. Bagaimana Dhadhak Merak dan suara gamelan pelog slendro bisa menari dan bergaung bersama di setiap tempat dan setiap saat, sehingga seniman tradisi dan masyarakat bisa menikmati pertunjukan reog. Bukankah begitu..??


oleh: Bahrudin Khoiri* 
*Bahrudin Khoiri adalah Pemerhati seni-alumnus Universitas Negeri Jember.

Sumber : REYOG INDONESIA