Tuesday 29 October 2013

Tagged under:

JADWAL PENAMPILAN GROUP REYOG FESTIVAL REYOG NASIONAL XX GREBEG SURO 2013

Berikut ini adalah JADWAL PENAMPILAN GROUP REYOG FESTIVAL REYOG NASIONAL XX GREBEG SURO 2013

YAYASAN REYOG PONOROGO INDONESIA
Jln. Pramuka 19A Ponorogo, Indonesia. Telp/Fax (0352) 485440
website: www.reyogindonesia.com email: reyogindonesia@mail.com
  facebook.com/REYOG.INDONESIA - twitter.com/reyogindonesia
      
JADUAL PENAMPILAN PESERTA PADA FESTIVAL REYOG NASIONAL XX
PERAYAAN GREBEG SURO 2013 - PONOROGO INDONESIA

  • RABU 30 OKTOBER 2013
19,00 - 19,25   01. Singo Manunggal Jaya Kab. Lumajang     
19,25 - 19,50   02. Reyog Pemkab Bengkalis Kab. Bengkalis     
19,50 - 20,15   03. Ki Ageng Punuk SMAN I Badegan     
20,15 - 20,40   04. Jwalita kridho Manggolo Kab. Trenggalek     
20,40 - 21,05   05. Singo Watu Ireng PT. Bukit Asam (BA)      
21,05 - 21,30   06. Kridho Taruno SMAN 2 Ponorogo     
21,30 - 21,55   08. Singo Kerto Kab. Kediri     
21,55 - 22,20   09. Singo Taruno Joyo Eks. PB Somoroto
     
  • KAMIS 31 OKTOBER 2013
19,00 - 19,25   10. Mahabarata Eks. PB Jebeng     
19,25 - 19,50   11. Singo Budoyo Kab. Pacitan     
19,50 - 20,15   12. Wijoyo Kusumo Kab. Tanjung Jabung Barat     
20,15 - 20,40   13. Solah Wetan Eks. PB Arjowinangun     
20,40 - 21,05   16. Singo Taruno Negoro SMAN I Slahung     
21,05 - 21,30   17. Joyo Manggolo Kab. Gunung Kidul
     
  • JUM'AT 01 NOPEMBER 2013
19,00 - 19,25   19. Suro Menggolo Kota Tanjung Pinang     
19,25 - 19,50   20. Taruno Suryo SMA Muhammadiyah I Ponorogo     
19,50 - 20,15   21. HIPREJS-1 Singo Yudho Budoyo Kota Surabaya     
20,15 - 20,40   22. Bumi Tuah Pepadan Kab. Lampung Timur     
20,40 - 21,05   23. Kridho Tamtomo SMK PGRI 2 Ponorogo     
21,05 - 21,30   25. Singo Mulang Joyo Kota Metro Lampung     
21,30 - 21,55   26. Singo Manunggal Eks. PB Pulung  
 
  • SABTU 02 NOPEMBER 2013
19,00 - 19,25   28. Barong Samodro PT. Petro Kimia Gresik     
19,25 - 19,50   29. Reyog Brawijaya Universitas Brawijaya     
19,50 - 20,15   30. Singo Mangku Joyo PLN. Jawa Timur     
20,15 - 20,40   31. Kerta Manunggal Kab. Lamandau     
20,40 - 21,05   32. Sardulo Putro Kota Madiun     
21,05 - 21,30   33. Kenyo Manggolo SMKN I Ponorogo     
21,30 - 21,55   34. Batam Madani Kota Batam     
21,55 - 22,20   35. Singo Manggolo Mudo Kab. Wonogiri     
22,20 - 22,45   36. Simo Budi Utomo UNMUH Ponorogo     
22,45 - 23,10   18. Manggolo Mudho Pawargo Yogya
     
  • MINGGU 03 NOPEMBER 2013
19,00 - 19,25   37. Gajah Manggolo SMAN I Ponorogo     
19,25 - 19,50   38. Bantarangin DKI Jakarta     
19,50 - 20,15   39. Purbaya Kota Surabaya     
20,15 - 20,40   40. Pudak Arum PT. Semen Gresik     
20,40 - 21,05   41. Singo Taruno Joyo Eks. PB Ponorogo     
21,05 - 21,30   42. HIPREJS-2 Dwi Budoyo Kota Surabaya     
21,30 - 21,55   43. PSRM Sardulo Anurogo Universitas Jember     
21,55 - 22,20   44. Dharmo Manggolo PT. Indocement Bogor     
22,20 - 22,45   45. Niken Gandini SMKN I Jenangan     
22,45 - 23,10   14. Singo Manggolo Kota Balikpapan  


Ponorogo, 28 Oktober 2013

DEWAN PENGURUS YAYASAN REYOG PONOROGO
Wakil Sekretaris


 JUDHA S, SE., MS.i

Sunday 27 October 2013

Tagged under:

JADWAL KEGIATAN AGENDA TAHUNAN BUMI REYOG PONOROGO "GREBEG SURO DAN FESTIVAL REYOG NASIONAL ke XX TAHUN 2013"


Grebeg Suro adalah acara tradisi kultural masyarakat Ponorogo dalam wujud pesta rakyat. Seni dan tradisi yang ditampilkan meliputi Festival Reog Nasional, Pawai Lintas Sejarah dan Kirab Pusaka, dan Larungan Risalah Doa di Telaga Ngebel. Grebeg suro merupakan acara tahunan yang dirayakan setiap tanggal 1 Muharram (1 Suro pada tahun Jawa). Acara ini merupakan kegiatan awal dalam menyongsong Tahun Kunjungan Wisata Jawa Timur setiap tahun. 
Rangkaian Grebeg Suro di antaranya, prosesi penyerahan pusaka ke makam bupati pertama Ponorogo. Kemudian disusul pawai ratusan orang menuju pusat kota dengan menunggang bendi dan kuda yang dihiasi. Berikutnya akan ada Festival Reog Nasional di alun-alun kota. Saat itu puluhan grup reyog di Jawa Timur bahkan dari Kutai Kartanagara, Jawa Tengah, Balikpapan, dan Lampung akan turut tampil memeriahkan acara meriah ini. 
Sejarah diadakannya Grebeg Suro di Kabupaten Ponorogo adalah adanya kebiasaan masyarakat pada malam 1 Suro yang mengadakan tirakatansemalam suntuk dengan mengelilingi kota dan berhenti di alun-alun Ponorogo. Pada tahun 1987 Bupati Soebarkah Poetro Hadiwirjo melihat fenomena ini dan melahirkan gagasan kreatif untuk mewadahi kegiatan mereka dengan kegiatan yang mengarah pada pelestarian budaya. Sebab ditengarainya minat para pemuda terhadap kesenian khas Ponorogo mulai luntur, untuk itu diadakanlah Grebeg Suro dan memasukkan Reog didalamnya. Seni dan tradisi yang ditampilkan meliputi Festival Reog Nasional, Pawai Lintas Sejarah dan Kirab Pusaka, dan Larungan Risalah Doa di Telaga Ngebel.
Tata cara pelaksanaannya dimulai dengan Festival Reog Nasional yang dilaksanakan selama 4 hari dengan jumlah peserta 44 grup. Dari keseluruhan peserta diambil 10 besar group Reog terbaik dan 10 besar pembina terbaik. Sehari sebelum 1 Suro diadakan Pawai Lintas Sejarah dan Kirab Pusaka dari kota lama ke kota tengah untuk mengenang perpindahan pusat pemerintahan Kabupaten Ponorogo dari kota lama ke kota tengah. Malam 1 Suro diadakan Penutupan Festival Reog Nasional dan pengumuman lomba, dan tepat tanggal 1 Suro diadakan Larungan Risalah Doa di Telaga Ngebel. Nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung meliputi nilai simbolik, nilai tanggung jawab, nilai keindahan, nilai moral, nilai hiburan, nilai budaya, nilai sosial, nilai ekonomi, nilai apresiasi, dan nilai religius.
Dan berikut ini Jadwal Agenda Tahunan “GREBEG SURO dan FESTIVAL REYOG NASIONAL ke XX Tahun 2013” yang akan segera dilaksanakan.
  1. SENIN 28 OKTOBER 2013: ISTIGHOTSAH DAN TASYAKURAN. JAM 18.30-SELESAI. TEMPAT : SASANA PRAJA
  2. SELASA 29 OKTOBER 2013: PEMBUKAAN GREBEG SURO 2013 & FRN XX .JAM 19.00-SELESAI. TEMPAT: PANGGUNG UTAMA ALUN ALUN PONOROGO
  3. KAMIS 30 OKTOBER 2013 FESTIVAL MUSIK JAM 08.00-SELESAI TEMPAT SASANA PRAJA
  4. SABTU 2 NOVEMBER 2013 SIMAAN AL QUR’AN HALAMAN PENDOPO KABUPATEN PONOROGO
  5. SABTU 2 NOVEMBER 2013 LOMBA KEAGAMAAN 08.00-SELESAI AULA KANTOR DEPAG PONOROGO
  6. SABTU 2 NOVEMBER 2013 GRAND FINAL KAKANG SENDHUK.JAM 19.00-SELESAI GRAHA WATU DAKON STAIN PONOROGO
  7. MINGGU 3 NOVEMBER 2013 JAM 08.00 LOMBA PERKUTUT TEMPAT LAPANGAN PANAHAN KABUPATEN PONOROGO
  8. SENIN 04 NOVEMBER 2013 ZIARAH MAKAM BATHORO KATONG JAM 06.00-SELESAI TEMPAT; MAKAM BATORO KATONG
  9. SENIN 04 NOVEMBER 2013 PAWAI KENDARAAN ANTIK 09.00-SELESAI .RUTE: KOTA LAMA (PASAR PON)-KOTA BARU
  10. SENIN 04 NOVEMBER 2013 KIRAB PUSAKA LINTAS SEJARAH . RUTE: KOTA LAMA (PASAR PON)-KOTA BARU
  11. SENIN 04 NOVEMBER 2013 PENTAS MUSIC DANGDUT 19.00-SELESAI TEMPAT JENES,JALAN SUKOWATI
  12. SENIN 04 NOVEMBER 2013. PENUTUPAN GREBEG SURO DAN FRN XX . JAM 19.00-SELESAI TEMPAT PANGGUNG UTAMA ALUN ALUN
  13. SELASA 05 NOVEMBER 2013 LARUNG RISALAH DOA TELAGA NGEBEL
  14. MINGGU 17 NOVEMBER 2013 MOTOR TRAIL TELAGA NGEBEL

Dan beberapa jadwal tambahan.
  1. 29 OKTOBER - 4 NOVEMBER 2013 PAMERAN PRODUK UNGGULAN TEMPAT ALUN ALUN PONOROGO
  2. 29 OKTOBER - 4 NOVEMBER 2013 PAMERAN BONSAI TEMPAT HALL GDG BULU TANGKIS
  3. 29 OKTOBER - 4 NOVEMBER 2013 PAMERAN LUKISAN TEMPAT BALAI KELURAHAN TONATAN
  4. 29 OKTOBER - 4 NOVEMBER 2013 PAMERAN PARIWISATA TEMPAT ALUN ALUN PONOROGO
  5. 29 OKTOBER - 4 NOVEMBER 2013 PAMERAN PUSAKA TEMPAT HALL LANTAI 2 BAPEDA
  6. 29 OKTOBER - 4 NOVEMBER 2013 PAMERAN PRODUK UNGGULAN TEMPAT ALUN ALUN PONOROGO
  7. 30 OKTOBER - 4 NOVEMBER 2013 FESTIVAL REYOG NASIONAL XX TEMPAT ALUN ALUN PONOROGO
  8. 1 - 4 NOVEMBER 2013 LOMBA KARAWITAN TEMPAT DI PENDOPO KABUPATEN
  9. 1 - 4 NOVEMBER 2013 FESTIVAL KARAWITAN TEMPAT GEDUNG PADEPOKAN REYOG
  10. 02-03 NOVEMBER 2013 LOMBA PACUAN KUDA TEMPAT DI LAPANGAN NONGKODONO KAUMAN

Kalian bisa mendownload jadwal ini dalam bentuk PDF 
http://adf.ly/Y9nlG
 Baca juga : JADWAL PENAMPILAN GROUP REYOG FESTIVAL REYOG NASIONAL XX GREBEG SURO 2013, Daftar peserta Festival Reyog Nasional XX - Grebeg Suro 2013.

Friday 25 October 2013

Tagged under:

JADWAL KEGIATAN AGENDA TAHUNAN BUMI REYOG PONOROGO "GREBEG SURO DAN FESTIVAL REYOG NASIONAL ke XX TAHUN 2013" Versi PDF

Grebeg Suro adalah acara tradisi kultural masyarakat Ponorogo dalam wujud pesta rakyat. Seni dan tradisi yang ditampilkan meliputi Festival Reog Nasional, Pawai Lintas Sejarah dan Kirab Pusaka, dan Larungan Risalah Doa di Telaga Ngebel. Grebeg suro merupakan acara tahunan yang dirayakan setiap tanggal 1 Muharram (1 Suro pada tahun Jawa). Acara ini merupakan kegiatan awal dalam menyongsong Tahun Kunjungan Wisata Jawa Timur setiap tahun. 
Rangkaian Grebeg Suro di antaranya, prosesi penyerahan pusaka ke makam bupati pertama Ponorogo. Kemudian disusul pawai ratusan orang menuju pusat kota dengan menunggang bendi dan kuda yang dihiasi. Berikutnya akan ada Festival Reog Nasional di alun-alun kota. Saat itu puluhan grup reyog di Jawa Timur bahkan dari Kutai Kartanagara, Jawa Tengah, Balikpapan, dan Lampung akan turut tampil memeriahkan acara meriah ini. 
Sejarah diadakannya Grebeg Suro di Kabupaten Ponorogo adalah adanya kebiasaan masyarakat pada malam 1 Suro yang mengadakan tirakatansemalam suntuk dengan mengelilingi kota dan berhenti di alun-alun Ponorogo. Pada tahun 1987 Bupati Soebarkah Poetro Hadiwirjo melihat fenomena ini dan melahirkan gagasan kreatif untuk mewadahi kegiatan mereka dengan kegiatan yang mengarah pada pelestarian budaya. Sebab ditengarainya minat para pemuda terhadap kesenian khas Ponorogo mulai luntur, untuk itu diadakanlah Grebeg Suro dan memasukkan Reog didalamnya. Seni dan tradisi yang ditampilkan meliputi Festival Reog Nasional, Pawai Lintas Sejarah dan Kirab Pusaka, dan Larungan Risalah Doa di Telaga Ngebel.
Tata cara pelaksanaannya dimulai dengan Festival Reog Nasional yang dilaksanakan selama 4 hari dengan jumlah peserta 51 grup dengan 21 grup dari Ponorogo dan 30 grup dari Luar Ponorogo. Dari keseluruhan peserta diambil 10 besar group Reog terbaik dan 10 besar pembina terbaik. Sehari sebelum 1 Suro diadakan Pawai Lintas Sejarah dan Kirab Pusaka dari kota lama ke kota tengah untuk mengenang perpindahan pusat pemerintahan Kabupaten Ponorogo dari kota lama ke kota tengah. Malam 1 Suro diadakan Penutupan Festival Reog Nasional dan pengumuman lomba, dan tepat tanggal 1 Suro diadakan Larungan Risalah Doa di Telaga Ngebel. Nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung meliputi nilai simbolik, nilai tanggung jawab, nilai keindahan, nilai moral, nilai hiburan, nilai budaya, nilai sosial, nilai ekonomi, nilai apresiasi, dan nilai religius.
Dan berikut ini Jadwal Agenda Tahunan “GREBEG SURO dan FESTIVAL REYOG NASIONAL ke XX Tahun 2013” yang akan segera dilaksanakan.



Mungkin itu saja informasi yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat.
Terimakasih...

Anda dapat Mendownload dokumen ini secara gratis.




Saturday 19 October 2013

Tagged under:

RAMALAN PRIMBON JAWA.

            Arti PRIMBON memang tak banyak orang yang mengetahuinya. Karena kadang kala dari sebagian orang tak banyak tahu dan percaya akan hal ini. Hal ini dikarenakan arti dari kata PRIMBON itu sendiri banyak sekali dianggap yang mengarah pada suatu kemusyrikan sehingga bagi umat muslim hal ini akan berdosa walaupun hanya dekat dengan PRIMBON tersebut.
            Namun bagi anda yang telah mempunyai jiwa yang kuat dan pastinya agama yang kuat pula maka tidak ada salahnya untuk membaca PRIMBON karena jiwa anda tidak akan tergoyah olehnya dan akan tetap pada jalan agama yang anda percayai.
            Dan kini saya telah memposting ramalan PRIMBON JAWA tersebut, ini hanyalah ramalan semata, tidak untuk dipercayai sebagai fakta, namun ini bisa menjadi tambahan untuk kepercayaan diri anda. Selamat mencoba.

Thursday 3 October 2013

Tagged under:

6 Harta Karun Peninggalan Bung Hatta yang Kemungkinan Akan Ditemukan oleh Mahasiswa Di Bumi REYOG Ponorogo

           Kabupaten Ponorogo adalah sebuah kabupaten di provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini terletak di koordinat 111° 17’ - 111° 52’ BT dan 7° 49’ - 8° 20’ LS dengan ketinggian antara 92 sampai dengan 2.563 meter di atas permukaan laut dan memiliki luas wilayah 1.371,78 km². Kabupaten ini terletak di sebelah barat dari provinsi Jawa Timur dan berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Tengah atau lebih tepatnya 200 km arah barat daya dari ibu kota provinsi Jawa Timur, Surabaya. Pada tahun 2010 berdasarkan hasil Sensus Penduduk, jumlah penduduk Kabupaten Ponorogo adalah 855.281 jiwa.
           Hari jadi Kabupaten Ponorogo diperingati setiap tanggal 11 Agustus, karena pada tanggal 11 Agustus 1496, Bathara Katong diwisuda/dinobatkan sebagai adipati pertama Kadipaten Ponorogo. Pada tahun 1837, Kadipaten Ponorogo pindah dari Kota Lama ke Kota Tengah menjadi Kabupaten Ponorogo. Semenjak tahun 1944 hingga sekarang Kabupaten Ponorogo sudah berganti kepemimpinan sebanyak 16 kali.
Kabupaten Ponorogo dikenal dengan julukan Kota Reog atau Bumi Reog karena daerah ini merupakan daerah asal dari kesenian Reog. Ponorogo juga dikenal sebagai Kota Santri karena memiliki banyak pondok pesantren, salah satu yang terkenal adalah Pondok Modern Darussalam Gontor yang terletak di desa Gontor, kecamatan Mlarak.
           Setiap tahun pada bulan Suro (Muharram), Kabupaten Ponorogo mengadakan suatu rangkaian acara berupa pesta rakyat yaitu Grebeg Suro. Pada pesta rakyat ini ditampilkan berbagai macam seni dan tradisi, di antaranya Festival Reog Nasional, Pawai Lintas Sejarah dan Kirab Pusaka, dan Larungan Risalah Doa di Telaga Ngebel.
           Dr. Drs. H. Mohammad Hatta (lahir dengan nama Muhammad Athar, populer sebagai Bung Hatta; lahir di Fort de Kock (sekarang Bukittinggi, Sumatera Barat), Hindia Belanda, 12 Agustus 1902 – meninggal di Jakarta, 14 Maret 1980 pada umur 77 tahun) adalah pejuang, negarawan, ekonom, dan juga Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Ia bersama Soekarno memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda sekaligus memproklamirkannya pada 17 Agustus 1945. Ia juga pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dalam Kabinet Hatta I, Hatta II, dan RIS. Ia mundur dari jabatan wakil presiden pada tahun 1956, karena berselisih dengan Presiden Soekarno. Hatta juga dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
           Bandar udara internasional Jakarta, Bandar Udara Soekarno-Hatta, menggunakan namanya sebagai penghormatan terhadap jasa-jasanya. Selain diabadikan di Indonesia, nama Mohammad Hatta juga diabadikan di Belanda yaitu sebagai nama jalan di kawasan perumahan Zuiderpolder, Haarlem dengan nama Mohammed Hattastraat. Pada tahun 1980, ia meninggal dan dimakamkan di Tanah Kusir, Jakarta. Bung Hatta ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 23 Oktober 1986 melalui Keppres nomor 081/TK/1986/.

            Selain Bung Karno ternyata Bung Hatta juga telah meninggalkan berbagai harta karun di bumi Pertiwi ini, dan kemungkinan di Bumi Reyog inilah harta karun peninggalan Bung Hatta itu akan di temukan, dan bisa jadi kitalah yang akan menemukannya (berdoa aja) hehehehehe,,,,
mungkin banyak dari kalian yang berfikir bahwa harta karun Bung Hatta itu berupa Emas, Perak, Dsb, namun sesungguhnya Bong Hata telah meninggalkan berbagai harta berharga bagi kita semua, namun etah dimana harta itu diletakkan yang pasti harta itu ada, dan kita wajib untuk mencarinya.
            Dan sekaranglah saatnya kita untuk menemukan harta tersebut, kita harus mulai berjuang mempertahankan milik bangsa ini sebelum semua itu diambil oleh negara lain seperti tambang-tambang yang telah dikuasai oleh negara lain. Dan semua harapan besar milik Bung Karno-Bung Hatta telah diletakkan dipundak kita, dan sekarang tergantung bagaimana kita akan menyikapai harapan-harapan besar itu.
            Berikutlah 6 Harta Karun Peninggalan Bung Hatta yang Kemungkinan Akan Ditemukan oleh Mahasiswa Di Bumi REYOG Ponorogo. harta karun tersebut bukanlah Emas, Perak, ataupun Benda-benda Berharga lainnya, namun Harta Karun tersebut berupa SIFAT-SIFAT yang telah dimiliki Bung Hatta. dan semoga dengan Sifat-Sifat tersebut kita mampu membangun negri ini untuk menjadi yang lebih baik, sehingga tidak akan ada lagi penjajahan oleh warga sediri terhadap bumi pertiwi ini. dan kini para Mahasiswa berlomba-lomba mendapatkan harta karun paling berharga tersebut, usut-punys usut mereka ingin mewujudkan mimpi-mimpi para pejuang dahulu,,,,, Mari para pemuda penerus Bangsa kita cari harta karun tersebut hingga dapat.... (semangat 45 banget),,,hehehehehehe

1. Tidak mengambil yang bukan hak nya
            Hatta bukan orang kaya. Gajinya sebagai wakil presiden selalu habis digunakan untuk membeli buku. Dia juga tidak pernah mau main ambil uang yang bukan haknya. Hatta pernah menyuruh asistennya mengembalikan dana taktis wakil presiden sebesar Rp 25 ribu. Padahal jika tidak dikembalikan pun tidak apa-apa. Dana taktis itu tidak perlu dipertanggungjawabkan. Tapi Hatta orang jujur yang punya kehormatan.

2. Takut banyak jabatan
            Hatta, istri dan tiga anaknya tinggal di Jl Diponegoro 57, Jakarta. Hatta mendapat uang pensiun sebesar Rp 3.000. Jumlah itu terbilang kecil. Hatta pun terengah-engah membayar tagihan listrik rumahnya.
Hatta juga menolak semua jabatan komisaris baik dari perusahaan nasional maupun perusahaan asing. Dia merasa tidak bisa bertanggung jawab pada rakyat jika mengambil jabatan itu. Menurut Hatta, apa kata rakyat nanti kalau dia menerima jabatan sebagai komisaris. Bung Hatta juga menolak jabatan di Bank Dunia.
Seperti diketahui, jabatan komisaris perusahaan ini biasanya merupakan jatah pejabat yang pensiun. Tanpa perlu kerja, setiap bulannya para pejabat ini akan mendapatkan gaji buta. Karena itulah Hatta menolak.

3. Tidak menyelewengkan kekuasaan
            Kisah ini disampaikan oleh sekretaris pribadi Bung Hatta, Iding Wangsa Widjaja. Suatu ketika Bung Hatta berjalan-jalan di pertokoan di luar negeri. Dia mengidam-idamkan sepatu Bally yang terpampang di etalase. Begitu mengidamkannya, guntingan iklan sepatu Bally itu dia simpan di dompetnya. Dia berharap suatu waktu bisa membelinya.
            Apa daya, sampai meninggal Bung Hatta belum bisa membeli sepatu Bally itu. Dan, guntingan iklan masih tersimpan di dompetnya. Andai saja Bung Hatta mau menggunakan kekuasaannya, tentu dia akan mudah mendapatkan sepatu Bally yang diidam-idamkan itu.

4. Menganggap ilmu adalah hal yang paling berharga
            Hatta hanya mengenal seorang wanita selama hidupnya. Dialah Rachmi Rahim yang biasa dipanggil Yuke. Usia Hatta dan Yuke terpaut 24 tahun. Saat menikah Yuke baru berusia 19 tahun. Maklum, Hatta pernah berjanji tidak akan menikah selama Indonesia belum merdeka.
            Di sebuah Vila di Megamendung Bogor tanggal 18 November 1945, keduanya menikah. Yang unik, Hatta memberi Yuke mas kimpoi berupa buku karangannya yang berjudul Alam pikiran Yunani. Keluarga Hatta sempat protes. Masa iya menikah memberikan mas kimpoi berupa buku? Bukankah seharusnya emas atau harta yang berharga? Tapi itulah Hatta. Baginya buku dan ilmu pengetahuan adalah hal yang paling berharga.
            Bahkan beredar guyonan sebenarnya Yuke adalah istri ketiga Hatta. Istri pertama Hatta adalah buku, istri keduanya buku, baru istri ketiganya Yuke. Hatta memang tidak pernah bisa dipisahkan dari buku.
Tapi rumah tangga keduanya berjalan harmonis puluhan tahun. Yuke mendampingi Hatta sebagai wakil presiden, mendampingi Hatta hijrah dari Jakarta ke Yogya. Yuke juga ikut menjadi tahanan rumah saat Belanda menduduki Yogyakarta 19 Desember 1945. Dia menyaksikan suaminya ditangkap dan dibuang ke Bangka.
            Yuke juga mendampingi Hatta saat mundur sebagai wakil Presiden. Hatta kecewa melihat Soekarno yang menjadi diktator. Keluarga Hatta dengan tiga putrinya hidup pas-pasan karena Hatta tidak mau mengambil sesuatu yang bukan haknya.
            Hingga akhirnya Hatta meninggal 14 Maret 1980. Jika dihitung pernikahan Hatta dan Rachmi Rahim berlangsung 35 tahun. Rachmi membaktikan hidupnya untuk pria luar biasa ini dan Hatta membuktikan, tak ada wanita lain dalam hidupnya. Pada suatu ketika, Rachmi tak mampu membeli mesin jahit idamannya. Hatta pun hanya bisa menyuruh Rachmi bersabar dan menabung lagi.

5. Rajin menabung
            Selama ini kita mendengar dan melihat banyak pejabat di Indonesia pergi ke Mekkah menunaikan ibadah haji menggunakan fasilitas negara. Contoh terbaru adalah rombongan Menteri Agama Suryadharma Ali.
            Sambil menjalankan tugasnya sebagai amirul haj Indonesia di Tanah Suci, Menag membawa rombongan dalam jumlah besar. Anggotanya adalah para kerabat, sahabat, dan koleganya di partai.
Rombongan jumbo itu tentu tidak patut. Apalagi jika rombongan itu semua ditanggung oleh negara. Bandingkan dengan sikap Mohammad Hatta.
            Bung Hatta, biasa Mohammad Hatta dikenal, yang waktu itu menjadi wakil presiden menunjukkan sikap kesederhanaannya. Dalam buku “Mengenang Bung Hatta” yang ditulis oleh sekretaris Bung Hatta, Iding Wangsa Widjaja, buku itu menceritakan sosok luar biasa seorang Hatta.
Tahun 1952, Bung Hatta hendak melakukan ibadah haji bersama istri dan dua saudarinya. Waktu itu Bung Karno menawarkan agar menggunakan pesawat terbang yang biayanya ditanggung negara. Tapi Bung Hatta menolaknya, karena ia ingin pergi haji sebagai rakyat biasa, bukan sebagai wakil presiden. Dia menunaikan rukun Islam kelima dari hasil honorarium penerbitan beberapa bukunya.

6. Bangga hidup sebagai rakyat Indonesia
            Bung Hatta yang dikenal sebagai Gandi dari Indonesia itu dikenal sangat ingin menyelami kehidupan sebagai rakyat Indonesia. Ketika meninggal dunia pun Hatta tidak mau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Dia hanya ingin dimakamkan di taman makam biasa.
“Saya ingin dikubur di kuburan rakyat biasa. Saya adalah rakyat biasa,” kata Hatta dikutip dari buku “Bung Hatta Menjawab” karangan Z Yasni.
            Sama seperti Ir.Soekarno hingga akhir hayat tidak memiliki banyak barang-barang mewah.. Kisah ini juga mambuat kita sadar bahwa menjadi seorang pemimpin itu penuh tanggung jawab yang besar dan juga semanagt yang hebat.

Sumber : WikipediaAnak Unsri