Sambungan dari Pasutri di Ponorogo Ditemukan Tewas
Gantung Diri Bersama di Pohon
Cengkeh
PONOROGO- Kapolres Ponorogo,
AKBP Iwan Kurniawan melalui Kasubag Humas
Polres Ponorogo, AKP Imam Khamdani menyatakan
mengenai perkembangan penyelidikan kasus
pasangan suami istri (pasutri) Sumono (36) dan
Suwartin (27) warga Desa Talun, Kecamatan
Ngebel, Kabupaten Ponorogo yang nekat gantung
diri mulai menemukan bukti baru.
Ini menyusul polisi menemukan secarik kertas
yang diduga tulisan Suwartin sebelum gantung diri
menyusul suaminya itu.
Atas ditemukannya secarik kertas itu, dugaan
sementara yang nekat gantung bdiri terlebih dahulu
adalah Sumono. Setelah itu disusul istrinya,
Suwartin usai melihat suaminya gantung diri di
samping timur rumah kedua korban itu.
Namun, sebelum gantung diri, Suwartin sempat
menulis pesan dalam secarik kertas yang
ditemukan penyidik di sekitar lokasi kejadian dan
rumah korban itu.
"Hasil Olah TKP tim penyidik menemukan secarik
kertas yang berbunyi "TIDAK ADA YANG DAPAT
MEMISAHKAN CINTA KITA KECUALI MAUT". Dari itu
dugaan kami korban perempuan gantung diri
setelah melihat suaminya gantung diri. Korban
perempuan menyusul memanjat pohon cengkeh
kemudian melepaskan tali jeratan di leher
suaminya menyusul menjeratkan selendang hijau
itu ke lehernya sendiri," terangnya kepada Surya,
Selasa (28/1/2014).
Selain itu, Imam Khamdani mengungkapkan meski
dugaan itu baru sementara akan tetapi sudah
dikuatkan sejumlah keterangan saksi lainnya.
"Dugaan ini diperkuat keterangan para saksi dari
saudara dan para tetangga korban," imbuhnya.
Lebih jauh, mantan Kapolsek Sawoo ini
menegaskan dari keterangan saksi Subari (20)
yang masih keponakan korban dan Suroto (40)
kakak korban mengarah jika mendukung dugaan
sementara petugas itu. Pasalnya, saat Subari
hendak buang hajat ke sungai melihat Sumono
tergeletak di bawah pohon cengkeh dan kondisinya
sudah tewas. Setelah melihat ke atas ternyata
Suwartin juga ditemukan menggantung di atas
pohon cengkeh itu.
"Setelah melihat kejadian itu, saksi Subari
melaporkan ke Suroto dan langsung dilaporkan ke
perangkat desa dilanjutkan ke polisi," paparnya.
Sedangkan saksi Suroto mengaku jika pagi hari,
masih melihat Suwartin mengantarkan anaknya ke
sekolah. Namun, tak berselang lama, Subari melihat
keduanya tewas bersamaan itu.
"Jadi kuat dugaan yang gantung diri terlebih dahulu
Sumono. Kemudian disusul istrinya jika dipadukan
dari keterangan para saksi dan surat yang ditulis
Suwartin di atas kertas itu," urainya.
Sementara itu, Imam mengungkapkan jika para
penyidik dan tim identifikasi sampai saat ini tidak
menemukan keterangan ada masalah keluarga dari
pasangan suami istri itu.
"Kedua saksi yang masih keponakan dan kakak
kedua korban sama-sama tidak pernah melihat
atau mendegar keduanya memiliki masalah. Dari
hasil visum luar pada tubuh kedua korban tidak
ditemukan tanda-tanda penganiayaan atau
kekerasan. Ini murni bunuh diri," pungkasnya.
Baca juga Pasutri di Ponorogo Ditemukan Tewas Gantung Diri Bersama di Pohon Cengkeh
sumber : sumurkompanews
Tragis segali, sampai seperti itu
ReplyDeleteinnalillahi....
ReplyDelete:(
ko gak sampai memikirkan kelak di akhirat gimana yah?, mungkin pikirnya setelah bunuh diri perkara selesai padahal kan masih ada akhirat. justru dengan bunuh diri malahan menambah dosa
ReplyDelete